Lagi ga ada kerjaan.. zzzz..

0 Comments

Berhubung gw lagi boring plus laper plus ga ada kerjaan (padahal PR blom gw kerjain) gw mau nulis deh yang part 2nya.. Enjoy.. ^^

Member baru Seigaku (Part 2)

Sambil menatap langit dan merenungkan sebentar yang dikatakan seorang senpai tadi, kemudian dia bertanya

Kiseki: “Hmm, Senpai. Aku tak mengerti apa yang kau maksud kerja sama, padahalkan bermain tenis hanya butuh strategi, kekuatan, dan stamina”

Senpai itu menjawab dengan tersenyum

Fuji: “Tentu butuh kerja sama, antara kau, raket, dengan bola dan kami menang karena kami yakin bahwa kami akan menang dan juga banyak latihan”

Kiseki: “Aha.. aku paham sekarang(sambil mengacungkan jarinya) Terima kasih, senpai”

Fuji: “Hmm, kau tak perlu mengucapkan terima kasih”

Setelah itu Kiseki berlari ke tempat lapangan yang biasa ia gunakan untuk berlatih, dan Kiseki berkata di dalam hati: “Aku harus tetap melawan salah satu dari ketiga orang terkuat di tim tenis Rikkaidai itu”. Dia pun mengambil raketnya dan mulai men-servis bolanya ke tembok. Ia berlatih terus-menerus hingga waktu malam pun tiba

Kiseki: “Ah, tak terasa waktu sudah malam. Ku lanjutan latihannya besok hari lagi”

Ketika ia berjalan menuju rumah, tiba-tiba ia tertabrak oleh seorang anak lelaki berambut hitam kehijauan menggunakan seragam sekolah yang sama dengan yang ia pakai. Terjatuh..

Kiseki: “Ah… maafkan saya”

Ryoma: “Tidak apa-apa. Sepertinya aku pernah melihatmu”

Kiseki: “Bukannya kita sekelas, aku murid baru di kelasmu. Mizuke Kiseki dan tadi pagi aku menyapamu”

Ryoma: “Oh iya aku ingat. Apa yang kau lakukan? kenapa pulang malam-malam begini”

Kiseki: “Tidak, aku hanya habis latihan”

Setelah mereka berbicara satu sama lain, Kiseki pun pulang ke rumah. Dan ia di sambut oleh ibunya

Ibu Kiseki: “Apa kamu senang hari ini di sekolah barumu?”

Kiseki: “Ya aku senang sekali bu…”

Ibu Kiseki: “Baguslah, sebelumnya maafkan ibu karena ayahmu dipindah tugaskan di Tokyo, ibu kira kau lebih senang dengan sekolah lamamu. Oh ya makan malam sudah siap, ayo kita makan bersama dengan ayah”

Kiseki berjalan menuju ruang makan, kemudian sosok pria tinggi dan berkacamata keluar dari kamar mandi. Dan menyapa Kiseki

Ayah Kiseki: “Nak, apa kamu menikmati hari sekolah pertama mu?”

Kiseki diam tidak menjawab, ia hanya ingin menunjukkan perasaan marahnya terhadap ayahnya. Dan Kiseki pun tetap bejalan ke ruang makan, di sana sudah tersedia Tiga porsi Sashimi, tiga mangkuk nasi, dan peralatan makan lainnya.

Ibu Kiseki: “Hmm, Kiseki. Ayah dimana?”

Kiseki: “Tadi aku melihatnya keluar dari kamar mandi”

Tiba-tiba suara seorang pria berkata.

Ayah Kiseki: “Maaf aku terlambat, tadi habis dari kamar mandi bajuku basah terkena air, dan aku menggantinya sebentar

Makan malam pun dimulai, dengan suasana yang hening tanpa ada seseorang pun yang berbicara mungkin karena konflik seminggu yang lalu karena Kiseki bertengkar dengan Ayahnya

Flashback…

Waktu hari Jum`at tanggal 3 Februari, Ayah Kiseki baru pulang dari pekerjaannya yang melelahkan. Dan Kiseki pun menyambutnya dengan hati ceria karena ayahnya baru saja pulang dari sejak 3 hari yang lalu..

Kiseki: “Ayah pasti lelah sini biar aku yang bawakan tas Ayah”

Ayah Kiseki: “Anak baik” (sambil tersenyum dan mengelus kepala Kiseki)

Kiseki pun dengan hati riang membwakan tas Ayahnya ke ruang tamu, dan meletakkannya ke atas meja. Tiba-tiba Ayah Kiseki menepuk bahu Kiseki.

Ayah Kiseki: “Kiseki anakku, Ayah ingin bicara sebentar”

Kiseki: “Bicara apa Ayah? Ayah ingin aku pijit”

Ayah Kiseki: “Bukan anakku, Tiba-tiba bos Ayah memanggil, dan bilang akan memindahkan tugaskan Ayah ke Tokyo mulai hari Senin besok”

Kiseki dengan ekspresi sangat terkejut dan berkata

Kiseki: “BENARKAH..?”

Ayah Kiseki: “Iya, ayah minta maaf, nak!”

Kiseki dengan ekspresi sangat sedih mengeluarkan air mata berlari menuju kamarnya.

Kiseki: “Padahal hari Senin ada pendaftaran anggota baru untuk klub tenis dan impianku akan tercapai untuk melawan Tiga orang terkuat tim tenis Rikkaidai itu… Siallll..”

Ibu Kiseki pun masuk ke kamar Kiseki

Ibu Kiseki: “Kiseki, siapkan bajumu dan barang-barang mu besok pagi kita akan pindah ke Tokyo. Ibu tau perasaanmu, nak Tetapi ini juga demi kebaikanmu”

Kiseki sambil mengelap air matanya

Kiseki: “Aku mengerti, Bu..” (Sambil memeluk ibunya)

Makan malam pun masih berakhir dalam suasana sunyi. Kiseki berjalan menuju kamarnya, dan tidur untuk mempersiapkan hari esok

Paginya Kiseki pergi ke sekolah, dan disapa oleh temen sekolah

Horio: “Hey, kau anak yang melihat latihan klub kami kemarin ya?”

Kiseki: “Iya”

Horio: “Klub kami memang selalu hebat, apalagi dengan adanya 2 Senior kami yang kuat Fuji-senpai dan Tezuka-buchou”

Kiseki: “Ya, klub kalian memang sangat kuat, aku jadi ingin melawan kedua orang itu”

Horio: “Hah..? tidak mungkin, mereka itu sangat kuat. Aku saja yang mempunyai pengalaman dalam tenis selama 2 tahun tidak bisa mengalahkan mereka”

Dengan tenang Kiseki menjawab

Kiseki: “Kalau kau Yakin dan bekerja sama, pasti bisa”

Kiseki pun duduk di tempat duduknya yang terleak di depan jendela, dan bel berbunyi tanda pelajaran dimulai.. Semua murid duduk di bangkunya masing-masing. Dan Pak guru mengumumkan sesuatu

Pak Guru: “Pada tanggal 12 Februari, atau besok. Guru-guru akan mengadakan rapat kurikulum pelajaran jadi kegiatan belajar mengajar diliburkan”

Pertepatan dengan selesainya Pak Guru mengumumkan sesuatu bel tanda pulang pun berbunyi. Semua murid keluar kelas termasuk Kiseki pun berjalan di koridor sekolah. Dan tak sengaja melihat latihan klub tenis dari jendela koridor. Setelah itu dia berlari menuju tempat dimana klub tenis itu latihan

Dengan nafas terengah-engah ia pun berbicara dengan salah satu anggota inti klub tenis itu, yaitu seseorang yang mendengar pembicaraannya sore kemarin

Kiseki: “Hah, Hah, Senpai bisakan aku bergabung dengan klub tenis ini?”

Fuji: “Hmm, aku tidak tahu. Tapi cobalah bicara dengan kapten kami”

Fuji pun menunjukkan jarinya kepada seseorang yang berkacamata dan berambut Hijau di tengah lapangan yang sedang latihan

Kiseki: “Baiklah, aku akan bicara dengan Kapten tersebut”

Kiseki berlari menuju lapangan dan menyapa kapten tersebut

Kiseki: “Kapten klub tenis, bisakah aku bergabung di klub ini, kalau aku berhasil mengalahkan satu dari pemain inti aku bisa masuk kan?”

Tezuka: “Hmm, baiklah sebenarnya tanpa kau melawan satu anggota inti kau bisa bergabung, tapi ini permintaan mu. Kami terima, tetapi jika kau gagal kau tidak kami terima”

Kiseki berbicara dalam hati: “Glek, kenapa aku berbicara seperti itu tadi”

Tezuka: “Baiklah sekarang pilih seseorang yang ingin kau lawan”

Kiseki melihat-lihat sekitar, dan dia pun menunjuk Senpai yang menasihatinya kemarin

Kiseki: “Aku pilih orang yang berambut coklat dan mata tertutup itu”

Fuji: “Hah, aku.. Baiklah”

To be contunued to Part 3

Hmmmm, gw bikin cerpen ini dengan susah payah… 4 kali ke toilet, makan 2 piring, makan black forest, minum 5 gelas…. Begh gw harap cerita, bhasa, ato alur cerita gw makin bagus… ato apa makin ancur.. T_T comen diterima ya.. ^^

The characters I used are from Prince of Tennis © Takeshi Konomi /SHUEISHA Inc. (1999)



You may also like

Tidak ada komentar:

Blog Hits

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me!

Hey I`m Reeree I like everything about Anime, Cosplay, and Japanese Culture. but I like Photography, Classical music and art. Thanks for visiting here ^^

Followers